Skip to main content

[Penginapan] Tudor Court Motel Christchurch


Tudor Court motel di kota Christchurch adalah penginapan terakhir selama road trip kami menjelajah Pulau Selatan Selandia Baru. Kalau di Wanaka dan Lake Tekapo saya bingung mencari penginapan karena tidak banyak pilihan, di Christchurch ini saya bingung karena terlalu banyak pilihan :p Maklum, Christchurch memang kota terbesar di Pulau Selatan New Zealand, yang menjadi gateway jalan-jalan di negara Kiwi ini.

Dua kali gempa besar yang melanda Christchurch, September 2010 dan Februari 2011 mengakibatkan kerusakan pada bangunan-bangunan hotel. Beberapa hotel besar, terutama di tengah kota hancur. Sementara hotel-hotel yang lain belum layak huni karena bangunannya miring. Penginapan yang bisa survive di tengah gempa adalah motel-motel kecil (berlantai satu atau dua) yang ada di pinggiran kota.

Seperti biasa, saya mencari-cari penginapan di website Wotif. Ada beberapa motel bagus menurut review Trip Advisor, yang letaknya paling dekat dengan pusat kota, tapi harganya di atas NZ$ 200, di luar jangkauan kocek saya :) Akhirnya saya menemukan motel Tudor Court ini, yang bangunannya tampak menarik, dengan harga NZ$ 165 per malam, untuk 2 dewasa dan 2 anak-anak. Saya pesan dari Wotif yang tarifnya sedikit lebih murah daripada tarif di website resminya.

Motel ini hanya punya 1 kamar tidur berisi dua single bed untuk the precils. Ranjang utama ada di ruang serbaguna yang menjadi satu dengan sofa, meja makan dan dapur kecil. Kami mendapatkan kamar di pojok, tanpa pemandangan ke luar. Dari jendela yang bisa dibuka, tampak pepohonan dari motel sebelah. Nggak jauh beda dengan pemandangan dari apartemen kami di Sydney :)) Bangunan di motel ini tampak kuno, terlihat dari sofa, pemanas, dapur dan kamar mandinya. Mengingatkan saya pada motel tempat kami menginap di Snowy Mountain. Dapur kecilnya juga hanya ada kulkas kecil, microwave dan bak cuci piring, tanpa kompor. Fasilitas laundry umum ada di luar kamar, menggunakan koin. Saya tidak menggunakan laundry karena sudah puas cuci-cuci baju di Lake Tekapo Holiday Park. Nilai plus dari motel ini: kasurnya nyaman, dengan linen dan sprei berkualitas dari Sheridan. Kami bisa tidur nyenyak, dihangatkan oleh selimut listrik.

Lokasi motel Tudor Court ini di Bealey Avenue, utara pusat kota. Di sepanjang Bealey Avenue banyak terdapat motel. Lokasi tidak terlalu masalah kalau kita membawa mobil, hanya sekitar 5 menit ke pusat kota, Botanic Garden atau Museum. Sore hari setelah mengunjungi museum, Big A minta dibelikan buku karena buku yang saya belikan di Hobart sudah tamat ia baca. Big A akan bilang I am bored setiap menit kalau tidak punya bacaan. Dari penjaga museum kami diberi tahu kalau ada beberapa toko buku di Riccarton Mall. Daerah Riccarton ini terletak di sebelah barat Museum/Botanic Garden. Di kanan kiri jalan Riccarton berderet-deret toko, kafe, motel dan satu mal besar. Saya pikir, enak juga kalau motel kami ada di jalan Riccarton ini, tinggal menyeberang jalan kalau mau belanja ke Mal. Kalau kami punya kesempatan mengunjungi Christchurch lagi, pilihan pertama saya adalah Motel Kauri yang persis di seberang pusat perbelanjaan. Saya ingat kehabisan kamar di motel ini ketika memesan lewat Wotif dulu. Buku yang Big A cari tidak ada di Mal Riccarton. Capek keliling Mal mencari toko buku, kami makan di food court-nya, di bawah pengawasan tukang bersih-bersih karena sebentar lagi Mal tutup (jam 6 sore waktu setempat).

Minggu, 11 Desember 2011, saya dibangunkan oleh The Precils dan Si Ayah. Perasaan saya waktu itu: bahagia yang sederhana. Ini adalah negara ketiga tempat saya merayakan ulang tahun, setelah Indonesia dan Australia. The Precils memberi saya kartu ulang tahun yang diam-diam mereka beli di supermarket di Wanaka. Saya terharu dengan perhatian mereka, tapi juga tertawa melihat gambar Barbie di kartu ultah saya, dengan latar belakang warna pink yang gemerlap. Ini pasti pilihan Little A :D Jam 10.30 kami cek out dari motel, kembali jalan-jalan ke museum dan Botanic Garden, kemudian merayakan ulang tahun saya dengan makan siang di restoran Malaysia di Papanui Road. Sorenya, kami harus mengejar pesawat Emirates yang akan membawa kami kembali ke Sydney.

~ The Emak

Comments

Popular posts from this blog

Ke Legoland Malaysia, Via Changi Atau Senai?

  Tadinya, untuk liburan ke Legoland, kami akan terbang langsung dari bandara Juanda Surabaya ke Senai Airport, Johor Bahru, dengan Air Asia. Apalagi The Emak sudah sukses mendapatkan tiket 0 rupiah setahun sebelumnya *bangga mode on *. Tapi ternyata jadwal keberangkatan kami bertepatan dengan meletusnya Gunung Kelud. Hujan abu vulkanik membuat bandar Juanda ditutup dan semua penerbangan dibatalkan. Saya terpaksa mengatur ulang rencana jalan-jalan ke Legoland. Kali ini kami akan terbang ke Changi Airport, Singapura. Bentar, sebelum lanjut, di mana sih Johor Bahru ini? Coba kita ingat pelajaran geografi, atau... yang lebih gampang sih buka Google Map aja :) Johor Bahru adalah kota paling selatan di semenanjung Malaysia, berbatasan dengan Singapura, hanya dipisahkan oleh selat Johor. Legoland terletak 35 km dari kota (JB Sentral), bisa ditempuh sekitar 30 menit dengan taksi. Turis Indonesia punya dua pilihan: ke Legoland via Senai Airport atau Changi Airport. Dari bandara Senai menuj...

7 Tip Mengumpulkan Receh Untuk Resolusi Piknik

Hello 2017... Apa resolusi piknik kamu tahun ini? Kalau The Emak sih nggak muluk-muluk karena resolusi tahun lalu banyak gagalnya, hiks. Tapi ketolong sama pengalaman traveling di akhir tahun yang tak disangka-sangka: cruising! Tahun ini keluarga precils insyaallah akan ke KL dan Malaka (dapat tiket 0 rupiah AA dari tahun lalu) dan LOB Komodo (amin YRA). Udah itu doang? Enggak sih, nanti ditambah staycation sana-sini dan weekend mini trip entah nyangkut di mana, hahaha. Trus The Emak juga punya keinginan terpendam untuk #ngopibarengnicsap2017 karena kan destinasi nggak melulu tempat, bisa juga orang. Nah, yang lebih pentin g dari sekadar resolusi piknik adalah bagaimana cara untuk mewujudkannya.Traveling pasti perlu modal dong. Kabar baiknya, nggak semua biaya tra veling harus dibayar dengan uang. Bisa juga dibayar pakai miles untuk tiket pesawat , pakai kredit poin unt uk penginapan, dan pakai doa kalau pengen menang kuis ;) Emak yang baik hati dan tidak sombong ini akan berbagi tip...

Review Holiday Inn Resort Penang

Kolam renang hotel saat senja Menginap dua malam di Penang, saya sengaja memilih satu hotel di kota Georgetown dan satu hotel di tepi pantai Batu Ferringhi. Senang banget hotel kedua ini tidak salah pilih, menjadi highlight liburan kami di sini. Ada banyak pilihan hotel di tepi pantai Batu Ferringhi (kurang lebih 45 menit dengan bis no. 101 dari kota). Coba buka Google Maps, di sepanjang pantai berjajar hotel, dari yang murah meriah sampai yang harganya selangit, dari brand ternama sampai yang belum pernah terdengar. Saking banyaknya hotel, sampai-sampai jalan masuk ke pantai untuk umum terbatas banget. Kali ini saya mau sedikit bermewah-mewah di hotel 'beneran', yang cuma selemparan batu dari pantai. Tapi... kalau bisa bayarnya gak mahal, lebih asyik lagi kalau gratis :D Gratis Pakai Poin Menganut paham ngiritisme, saya rajin mengumpulkan poin dari keanggotaan hotel, website booking online , pesawat, kartu kredit, bank dan apapun yang nggak perlu bayar. Kalau suatu hotel (bi...